Selasa, 29 Desember 2015

Malam terasa Sumuk, Mengapa?

Bila malam terasa sumuk, tentu tidur tidak akan pulas. Geser sana geser sini. Keringat bercucuran dan gelap tidak membuat mata terlelap. Kita kadang menggunakan beberapa solusi diantaranya membuka jendela kamar, bangun untuk minum, atau mengaktifkan kipas angin.

Malam memang terasa sumuk karena pengaruh iklim. Kita tahu iklim berubah dan itu mempengaruhi cuaca dan musim. Ada yang mengatakan suhu udara terasa menggerahkan badan karena kandungan air cukup tinggi pada langit suatu wilayah. Rasanya seperti efek rumah kaca, panas terpantul kembali ke permukaan.



Untuk mengatasi ini, jendela kamar perlu dibuka untuk menyegarkan udara sejenak kemudian ditutup kembali. Gunakan kipas angin seperlunya agar tidak berdapak negatif terhadap kesehatan paru-paru.

Angkutan Barang Jangan Mahal-mahal Pasang Tarif

Mobil bak terbuka dibutuhkan sekali oleh mahasiswa yang pindahan. Mahasiswa khususnya yang perempuan, atau kerap disebut mahasiswi, memiliki barang yang jumlahnya empat kali lebih banyak dari pelajar laki-laki. Kalau tidak punya kendaraan pribadi maka seorang mahasiswi harus menggunakan jasa angkut barang saat pindahan.
            Kesempatan ini digunakan oleh sebagian orang untuk membuka jasa angkut. Mobil bak terbuka dipampang di pinggir jalan beserta papan nomor telepon yang bisa dihubungi. Orang yang membutuhkan jasa angkut dapat menghubungi nomor telepon tersebut.
            Tidak ada standar baku tentang tarif jasa angkut ini. Maka harga yang dipakai adalah harga hasil kesepakatan antara pemilik jasa dengan konsumen. Bila konsumen tidak pandai-pandai membandingkan dengan jasa angkut yang lain maka harga yang dikenakan bisa saja lebih tinggi dari biasa.
            Banyak jasa angkut yang jujur tetapi ada saja jasa angkut yang dengan bangga menaikkan tarif dalam kesepakatannya. Sebagian konsumen juga merasa kantongnya cukup tebal untuk membayar harga kesepakatan tersebut.


            Tapi tidak mengapa, semakin banyak orang jujur di negeri ini. Semakin banyak pula pengguna jasa angkut yang cerdas menawar. Konsumen semakin jujur maka pemilik jasa angkut juga tidak perlu memasang penawaran tarif terlalu tinggi. 

Jaga Kondisi Tubuh Guys!

Musim udah nggak bisa ditebak. Kadang panas kadang hujan. Kalau pas panas rasanya panas banget. Kalau pas adem rasanya juga adem banget. Orang bilang ini musim hujan, padahal dari kemarin kaga ada hujan. Kalau bilang musim kemarau, tau-tau ada hujan. Memang kondisi cuaca tidak bisa mudah begitu aja diperkirakan.
            Cuaca yang tidak tentu kadang ngaruh ke kondisi badan. Bagi anda yang suka beraktifitas di luar tentu kondisi cuaca amat mempengaruhi produktifitas. Badan jadi mudah sakit kalau nggak siap. Sakitnya bisa macem-macem. Bisa drop demam, flu, batuk, dan masuk angin. Badan juga jadi lesu kalau ga siap pada kondisi cuaca tertentu.
            Kalau sudah begini kita aja deh yang nyiapin badan. Biar ga mudah sakit, maka kita siapin tubuh biar tetep bugar. Pertama, olahraga yang cukup biar banyak keringat keluar. Badan jadi seger. Lalu makan makanan yang bergizi: banyakin sayur dan buah. Ketiga, kalau sempat ke apotik ya beli multivitamin deh. Hehe.


            Semoga tips itu semua bermanfaat bagi kita. Amin..

Sabtu, 19 Desember 2015

Ini Beda Single dan jomblo


Yjurnal - Yogyakarta, ini nih bedanya Single ma Jomblo versi Redaksi Yjurnal. Guyonan tapi cukup untuk menjelaskan setiap status yang terucapkan. Kepada yang ga jomblo, selamat ya dan pertahankan hubungan. Kepada yang jomblo ya jangan menyerah mencari tambatan hati. Tuhan Besertamu! Tetep semangat ya..

Kamis, 10 Desember 2015

Selamat Ulang Tahun Stube-HEMAT Indonesia!

10 Desember 1994 adalah hari Stube didirikan di Indonesia. Stube adalah lembaga pendampingan mahasiswa yang memperkuat karakter dan keterampilan mahasiswa agar kelak mau kembali ke daerahnya.

10 Desember 2015, Stube genap 21 tahun berkarya di Indonesia. Semakin banyak saja mahasiswa dan kaum muda yang belajar dan menempuh ilmu serta berlatih di Stube. 

Dalam berkarya tentu saja Stube mengalami banyak tantangan. Namun, berkah dari Sang Pencipta senantiasa menguatkan pelayanan Stube sehingga mampu bertahan dan berkembang seperti sekarang ini.

Demikian ucapan selamat. Segenap Staf dan fungsionaris YJurnal mengucapkan selamat ulang tahun. Kiranya pelayanan Stube semakin luas dan bermanfaat. Amin..

Hak Azasi Manusia: Ingat Kembali Kita Masih Punya Mimpi

Ingat HAM ingat aktifis kawakan pejuang HAM yaitu Munir! Beliau memperjuangkan hak-hak orang-orang yang terampas. Dedikasi tinggi menyebabkan dirinya mengalami banyak intimidasi. Sampai akhirnya wafat dalam sebuah penerbangan ke Belanda. 

10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Azasi Manusia. Hak untuk berpendapat, untuk hidup, dan untuk beragama. Ketiga hak ini menjadi wilayah cakupan dari perjuangan HAM.

Baru-baru ini kita mengenal suatu hak dasar yang lain. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan. Pendidikan menjamin seseorang untuk mendapat masa depan, penghidupan yang layak, dan perlakuan yang bijak.

Kesehatan dijamin oleh Negara dan kesehatan menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa jaminan pelayanan kesehatan maka orang akan terkatung-katung saat akan dilayani di fasilitas kesehatan.

Dijaminnya kesehatan dan pendidikan menyebabkan seseorang yakin akan cita-cita dan mimpinya. Maka sekarang kita perjuangkan kesehatan dan pendidikan yang layak bagi semua warga negara agar mereka masih mengingat hal-hal penting berupa mimpi yang masih bisa diraih.

Minggu, 06 Desember 2015

Jangan Berprasangka Buruk dulu

Seorang penulis menyatakan "seek first to understand then to be understood". Baiklah kita mengerti suatu hal terlebih dahulu sebelum kemudian memahami dan memberi komentar.

Pagi-pagi benar, Benji, seorang muda berbakat, terbangun dari tidurnya. Setelah membersihkan kamar tidurnya dan berdoa, ia bergegas untuk mandi dan merasakan kesegaran di pagi hari. Tidak beberapa lama ia menyadari bahwa telepon genggam miliknya tidak terlihat sejak semalam. "oh...semalam kutinggal di kamar mandi," gumam Benji.

Setelah ia melihat kamar mandi, kosong. Tidak ada hape tergeletak. Kemana ya? Benji mencari ke sana-sini. Tidak dapat. Maka ia sudah berpikir-pikir seseorang telah mengambilnya. Ia pikir seseorang telah memindahkan hpnya dari kamar mandi.

Mas Kobalt, teman satu kos, terbangun. Kemudian ia dimintai tolong oleh Benci untuk miscol. Panggilan nyambung. Lalu Benji mencari. Hape tidak berbunyi karena hanya getar. Mas Kobalt ikut mencari. Benji masuk kamar kalau-kalau hape nyangkut di kolong dipan. Tidak ada.

setelah mencari dan membolak-balikkan pakaian, ternyata hape ada di bawah ranjang pakaian. Benji sudah berburuk sangka.

Penduduk Yang Tak Sadar Lingkungan

Kadang memang maksud baik tak selalu terkomunikasi dengan baik. Gaya bahasa kita belum tentu mewakili perasaan dan pemikiran kita. Maksud kita baik tapi orang bisa menanggapi beragam. Menyebalkan memang kalau sudah seperti ini.

Lain lagi ceritanya ketika pikiran kita sudah bisa terkomunikasi melalui ucapan dan tindakan. Lega rasanya. Namun, Apakah itu cukup untuk membuat orang lain memahami pikiran kita?

Tidak juga. Orang lain belum tentu memahami maksud dan harapan kita. Misalnya pada saat melakukan hal-hal baik, kita bisa dicurigai. Kita menanam pohon di hutan, di pantai, juga bisa ditegur.

Contoh kecil misalnya orang-orang yang menanam pohon cemara di pantai. Penduduk yang tidak sadar pentingnya penghijauan akan lebih memilih membangun lapak atau kepentingan lain ketimbang menanam pohon. Kita yang datang dengan kesadaran lingkungan tinggi akan tunduk malu dan tidak jadi menanam pohon. 

Kadang juga mungkin kita akan katakan penduduk itu tidak sadar lingkungan. Tapi tunggu dulu. Mereka mungkin belum sadar pentingnya lingkungan itu. maka sekarang. Kitalah yang seharusnya membuat mereka sadar bahwa lingkungan yang terjaga itu penting.

Penduduk Tak Perlu Bayar Retribusi

"Kita bayar kok mereka enggak?" Seorang mahasiswa mengomentari motor yang melewati pos retribusi wisata tanpa membayar. Motor itu melenggang saja tanpa mengenakan helm dan tanpa membayar retribusi masuk.

"Ya mereka anak sini," jawab yang lain sambil menyerahkan sejumlah uang untuk membayar parkir dan retribusi yang lain.

Memang hal yang menguntungkan bila suatu wilayah menjadi maju dan penduduknya makmur. Kita senang orang juga senang. Wisata semakin mantap digarap.

Wisata adalah milik kita semua. Semua harus ikut serta mengembangkan wisata. Tanpa terkecuali. Jadi semua harus membayar retribusi. Bila ada yang tidak membayar retribusi, barangkali mereka punya kontribusi pada bidang lain.

Pekerjaan Tiga Orang Seperti Empatpuluh Orang

Hah? Tiga orang sebanding dengan empatpuluh orang? Mana bisa? Bisa saja! Bila anggota kelompok tidak mengerti apa yang dilakukan maka orang banyak yang terkumpul tidak akan bekerja. Praktis yang bekerja hanya sedikit saja. Namun, anggota kelompok tiga orang bila mengerti tugasnya maka akan seperti pekerjaan empatpupuh orang.

Hal seperti ini kiranya menjadi penting bagi kita. Anda tak perlu pesimis bila punya anggota regu hanya sedikit bila menghadapi masalah. Anda hanya perlu waspada bila anggota tidak siap. Toh banyak organisasi/kelompok yang dapat besar hanya karena beberapa orang saja, tak perlu banyak.

Anda harus pesimis dan bersyukur ketika mendapat seorang partner dan teman yang sudah dapat saling mengisi dan melengkapi setiap ide dan pergerakan yang menunjang kemajuan kelompok dan anggota-anggotanya.

Kalau Bepergian Ajak-ajak Donk!

Pernah seorang pemuda merasa tertipu. Ketika ia mengira diajak jalan-jalan ke pantai.. eehh.. ternyata sang pemimpin rombongan mengajak ke gunung. Otomatis hati kesal tiada kepalang. Rasa kecewa menggelayut hati untuk beberapa saat lamanya.

Entah seberapa kesal hati orang yang diajak, yang penting dia sudah diajak. Itu sudah menjadi nilai plus. Jaman sekarang orang sering jalan-jalan sendiri dan lupa pada teman lain.

Jalan-jalan atau bepergian memang harus mengajak teman. Selain bergembira bersama paling tidak kita bisa berbagi "kesusahan" bersama di perjalanan. Bersama-sama akan lebih aman misalnya saat pecah ban, kehabisan bensin, atau ada kejahatan di jalan.

Ingin Bertamasya? Siapkan Mental, Fisik, dan Kendaraan Anda

Tamasya atau jalan-jalan seringkali dilakukan oleh kawula muda untuk melepas penat. Biasanya mereka jalan-jalan tiap akhir pekan atau ketika duit banyak. Tempat-tempat yang ditawarkan lewat media memang kadang menggiurkan. Kadang juga foto dari teman yang sudah bepergian ke sana membuat hati ini "cemburu" dan ingin mengunjungi tempat yang difoto selfie oleh teman itu. Banyaklah alasan yang menggulung hati untuk jalan-jalan.

Dalam jalan-jalan memang fisik dan mental perlu disiapkan. Pikiran harus tenang agar berkendara nyaman. Badan harus dalam kondisi fit agar perjalanan aman. Lalu kondisi kendaraan harus segar-bugar dalam arti tidak terganggu sesuatu yang fatal.

Berikut bagian kendaraan yang harus diperiksa dan siap saat bertamasya:

1. Spion
Kebanyakan orang tidak menggunakan spion untuk melihat belakang. Sebagian kecil saja yang menggunakan spion untuk keperluan melihat arah agar lebih mudah. Sekalipun hanya sebagian kecil orang menggunakan spion, alat ini penting guna menunjang keamanan berkendara. Maka, pastikan spion standar terpasang dengan aman

2. Lampu Motor
Lampu motor penting digunakan saat siang dan malam hari.Kondisi lampu sempurna dibutuhkan terutama bagi kita yang suka bepergian ke gunung atau pantai yang jauh dari pemukiman penduduk dan tidak terdapat banyak penerangan jalan.

3. Ban dan Rem
Ban dan rem haruslah dalam kondisi utuh dan tidak banyak aus. Rem kaki (untuk ban belakang) dan rem tangan (untuk ban depan) kiranya diganti dan dipastikan fit ketika hendak berkendara. 

4. Rantai dan Gear
Bila sudah masanya, maka gear dan rem sebaiknya diganti agar tidak rusak di tengah hutan. Sungguh sayang rasanya kegembiraan luntur akibat kerusakan gear dan rantai.

Demikian langkah-langkah mempersiapkan tamasya. Kiranya perjalanan kita senantiasa menyenangkan.

Sabtu, 05 Desember 2015

Natal Diselenggarakan Lebih Awal, Sudah Rindu Kampung Halaman

Kembali pada 5 Desember 2015, PM GKSBS di Yogyakarta selengggarakan natal bersama. Dalam suasana natal yang sederhana tapi mengena itu, hadir 25 orang personil dari berbagai latar kampus dan jurusan. Natal yang bertajuk "Harmony in Christmast" ini juga dihadiri oleh Pdt. Ferry Romel Orlando Panjaitan, seorang pendeta GKSBS yang melayani Jemaat Padang Ratu, Lampung dan sedang menempuh studi Master Perdamaian di Universitas Kristen Duta Wacana.

Dalam paparannya, Pdt. Ferry mengungkap kata yang pernah terucap kepada keluarga,"...kita memang tidak pulang, tapi bersyukur bisa merasakan kampung karena berkumpul dengan teman-teman mahasiswa di Yogyakarta."

"Kami memang sudah rindu kampung, sebagian teman pulang sih, tapi sebagian enggak, kami sudah rindu pulang...," ungkap seorang anggota.

Firman yang dibagikan tercatat dalam 1 Petrus 1:22 tentang ketulusan dan kasih dalam persaudaraan. Kasih yang tulus tidak mengharap kembali, nyata dan benar-benar dari hati.

Perayaan ini ditutup dengan pembagian hadiah dan sharing pengalaman setelah semalam sebelumnya membagikan nasi kepada orang-orang yang membutuhkan.

Paguyuban Mahasiswa GKSBS di Yogyakarta Selenggarakan Bakti Sosial

Paguyuban Mahasiswa GKSBS (Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan) di Yogyakarta kembali "beraksi". Aksi yang ini bukan aksi koboi-koboian seolah berlagak jagoan di jalanan, bukan itu. Namun, aksi kali ini adalah aksi bakti Sosial.

Bakti sosial ini diselenggarakan pada 4 Desember 2015 dengan tempat keberangkatan adalah STAK Marturia Yogyakarta. Masing-masing yang datang membawa lebih dari satu bungkus nasi dan kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan di jalanan.

Banyak pengalaman didapatkan oleh anggota ketika membagikan kurang lebih 80 bungkus nasi di tiga spot: lampu Merah Janti, Sagan, dan Sudirman. "kami tadi takut, tapi saya kasih juga sih..." ungkap seorang anggota ketika merasa ragu untuk memberikan nasi kepada orang yang belum dikenalnya.

Aksi seperti ini bagus dilakukan untuk waktu yang akan datang. Masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan. Kita harus syukuri keadaan kita sekarang. Jangan mudah mengeluh, seru seorang anggota yang lain.

Kamis, 03 Desember 2015

3 Desember Sebagai Hari Difabel Nasional: Apresiasi Untuk Teman-teman Difabel

Setiap orang dalam posisi apapun tentu punya kontribusi. Setiap orang? Ya, setiap orang tanpa terkecuali. Mereka yang kecil-besar, Dewasa-anak-anak-Lansia, berbagai profesi, dan berbagai latar belakang, kondisi fisik tertentu, dan dimanapun berada tentu termasuk dalam setiap orang itu. Posisinya juga beragam dari berbagai status sosial, jabatan, dan latar belakang. Kontribusinya yakni berupa karya, usaha, dana, dan daya.

Dalam dunia akademik, suatu metode untuk mengenal ini dinamakan dengan apreciate Inquiry yakni suatu metode melihat potensi dari seseorang yang belum dapat dilihat secara sekilas. Untuk mendapatkan potensi itu butuh pengamatan dan penelitian yang tidak sebentar sehingga membutuhkan kesabaran. Dalam bahasa sehari-hari kita mengenal metode ini sebagai,"setiap orang punya kelebihan..."

Setiap orang punya kelebihan termasuk di dalamnya teman-teman difabel. Mereka berkarya dan mampu produktif dalam bidang seni, pertunjukkan, dan olahraga. Masyarakat dunia mengapresiasi potensi ini dengan mengadakan olimpiade difabel. 

kondisi tubuh tidak membatasi orang untuk berkarya. Maka dalam posisi kita sekarang kita masih mampu untuk memberikan kontribusi hingga membuat orang banyak merasakan kebaikan. Salam. Selamat Hari Difabel Nasional!