Rabu, 22 Oktober 2014

Narasi Video Pengantar Turba



Dalam hidup manusia, tampaklah sebuah dunia penuh pernak – pernik warna. Marilah kita menengok. Setiap bagian akan semakin jelas terlihat. Setiap kepala yang dipenuhi dengan kepintaran, ia akan menjadi kebaikan bagi orang – orang lain. Setiap kepala yang dipenuhi muslihat, akan menjadi bencana bagi dunia. Rawatlah, dan perindahlah kepala itu seperti taman – taman kota yang rapi dan bersih. Peliharalah! Jangan sampai terjerumus ke dalam kejahatan. (Blangkon)
Hidup manusia kemudian memperlihatkan episode – episode sinetron. Masing – masing episode mengejar ratingnya sendiri. Setiap harinya manusia bermain, berakting, dan melakukan usaha untuk meraih kebahagiaan. Mereka bersekolah, bekerja, dan memainkan peran masing – masing. Skenario hidup mereka hanya untuk mengisi sejarah, dan membuat kebaikan – kebaikan selama ia dapat. (Wayang Sada)
Dan janganlah sekali-kali engkau berpura-pura dalam hidup. Setiap hari adalah kejujuran. Banyak sekali orang berpura – pura. Mereka malas dan berpura trengginas. Mereka penuh muslihat dan berpura memberi nasehat. Engkau berpura – pura? Tidak apa! Engkau memakai penutup wajah dan itu perlu. Biarlah topengmu menjadi wujud kasih kepada orang – orang sekelilingmu, menjadi contoh bagimu bahwa wajah topeng bisa selalu tersenyum. Senyum pada topengmu kiranya memperindah dunia dan orang – orang lain terhibur karnanya. (topeng bobung)
Engkau sudah melihat betapa kita berada dalam episode sejarah. Hidup seperti sinetron! Tapi itu belum semua kawan, belum semua yang kau lihat. Mari kutunjukkan bahwa hidup manusia juga memiki hal unik. Mereka harus hidup diantara bencana. Kebakaran, bencana kemacetan, polusi udara, dan gempa bumi, itu semua menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan dari manusia. Dalam keadaan bencana, masih ada saja orang yang berbelas kasih. Mereka memberi tanpa pamrih. Mereka membantu tanpa harap balasan. Korban bencana itu menerima apa adanya. Dan berharap akan perjalanan hidup yang lebih sigap. (Rumah Dome)
Manusia, kemudian harus berurusan dengan dirinya sendiri. Sejak lahir, hidupnya dipenuhi perjuangan. Ia makan, minum, dan berjalan. Ia sesekali harus menerima kenyataan bahwa kadang orang tua harus meninggalkannya dan melepasnya, bahkan di usia yang masih sangat muda. Tapi tidak mengapa, kita masih bisa memeluk mereka, dan menjadi keluarganya. (Sayap Ibu Anak)
Manusia dibekali dengan tubuh yang cakap. Ia mampu bergerak dalam segala kondisi. Maka sekarang akupun tahu, bahwa apa yang kumiliki adalah berguna baik untuk diriku dan untuk orang lain. Setiap orang punya talenta. Dan tubuh tidak membatasi tekadnya untuk mengembangkan talenta itu. (Sayap Ibu Difabel)
Ah.. sudahlah. Dalam kondisi tubuhku sekarang ini, aku tak jemu melihat mereka. Mereka yang menganggap “jalan pintas” sebagai pemecah masalah. Mereka yang ingin mendapat kesenangan justru menjadi sengsara karena ketergantungan. Mereka, ya, mereka ini, kemudian sadar dan ingin menjadi orang kebanyakan. Yang perlu kukatakan kepadamu adalah, mereka tidak jahat. Hanya mereka membutuhkan kawan ketika sepi melanda. Sepi melanda sementara kita membutuhkan kehangatan bersama teman, keluarga, dan orang – orang. Jadilah kita sahabat yang baik bagi sesama dan keluarga.
Dan biarlah setiap kaset merekam tingkah laku kita. Yang terekam akan menetap, yang terucap akan berlalu. Orang – orang selalu rindu untuk mengenang sesuatu. Mereka juga sibuk untuk membuat kenangan. Setiap piringan dan kaset adalah alat untuk membuat kenangan menjadi dekat. Marilah.. dan marilah, jangan sampai kenanganmu lenyap dalam peradaban sejarah. (Kampung Halaman)
Bilamana kaset dan piringan itu tidak ada padaku, apakah yang akan kulakukan? Tentulah aku bisa menggoreskannya melalui tinta pada lenan yang harum, pada kain putih tak bernoda. Disanalah kugoreskan apa yang kulihat, dan kurasakan. Kutunjukkan kepada dunia melalui goresan itu. Goresan itu berkata – kata dengan bahasa kenangan bahwa manusia itu penuh dengan pernik hidup. Ia mampu mengatasi bencana dan berbuat tanpa dibatasi oleh kondisi. Ia bertekad dan sesekali bermujizat. (batik Jumput)
Maka sekarang, masihkah kau enggan menjadi manusia dan berguna bagi sesama?

Jumat, 10 Oktober 2014

Lowongan Kerja Hari Ini


 Sumber Informasi:
 https://www.facebook.com/roocket.hub/photos/a.1556234077939010.1073741827.1556210501274701/1556238297938588/?type=1&theater

Agan/Sista sekalian membutuhkan pekerjaan? Nah kami dari Roocket membutuhkan Penulis (Jurnalis) di salah satu media teknologi dan otomotif online terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jogja. Berikut kualifikasi penulis (jurnalis) yang Roocket butuhkan:

Syarat:
• Menyukai berbagai hal tentang otomotif/teknologi.
• Update informasi tentang otomotif/teknologi.
• Berwawasan luas di dunia otomotif/teknologi.
• Mempunyai minat menulis.
• Bisa mengoperasikan komputer maupun internet.
• Dinamis, kreatif, dan Jujur.
• Berdomisili di Yogyakarta
• Minimal lulusan D3/S1.
• Fresh graduated / Mahasiswa Tingkat Akhir are welcome.
• Umur 20 - 30.

Syarat administratif:
• Surat lamaran kerja.
• CV.
• Fotocopy KTP.
• Surat Ijasah

Jam Kerja:
• 9 – 15 (6 Jam)

Benefit
Penulis di Roocket akan mendapatkan gaji 1.5 juta setiap bulan serta akan mendapatkan free internet access and snack dan hari minggu/merah libur.

Jika Agan/Sista sekalian sekalian berminat bergabung dengan Roocket, silahkan kirimkan Surat Lamaran, CV, Scan KTP dan Ijazah ke:

Email: hub.roocket@gmail.com

CP: Dimas Yanisma H : 085729802072

Alamat Kantor : Jln. Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Tridadi, Sleman, Yogyakarta

Pendaftaran akan ditutup selambat-lambatnya tanggal 20 oktober 2014.

Ditunggu ya teman-teman semua

Kamis, 02 Oktober 2014

PM GKSBS Rindukan Anggota Mudanya Untuk Memimpin

Paguyuban Mahasiswa Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan sejatinya membutuhkan darah segar untuk meneruskan perjalanan sejarahnya. Menurut David, seorang pinisepuh PM GKSBS,"PM GKSBS membutuhkan sosok yang bisa tanggap dan kreatif karena hari - hari ini, jumlah keanggotaan PM mengalami peningkatan."

Pada makrab 13 - 14 September 2014  yang lalu saja jumlah anggota yang hadir mencapai tiga puluh enam orang. Jumlah itu, menurut Dian, seorang pengurus PM GKSBS, adalah jumlah terbanyak dalam empat tahun terakhir. Dian yang juga mahasiswa farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini berasal dari GKSBS Sumberhadi.

Perlu diketahui bahwa pada 13 - 14 September yang lalu, PM GKSBS Yogyakarta menyelenggarakan malam keakraban (MAKRAB) di pantai Depok Yogyakarta. Mahasiswa dari Berbagai fakultas dan kampus di lingkungan Yogyakarta menghadiri acara ini. GKSBS sebagai gereja yang melayani empat provinsi Sumatera Bagian Selatan telah menjadi rumah bagi mahasiswa untuk berkumpul dan berbagi.

Kepengurusan baru akan menjadi pendorong semangat anggota dalam berkumpul dan berbagi serta menjadi wadah latihan bagi semua anggota. Semua anggota berhak untuk memberikan kontribusi dan berhak untuk berlatih disana. Maka, regenerasi mutlak dilakukan, imbuh Andrew, seorang senior PM GKSBS dari Fakultas Tekhnik, UNY.

Rumah Belajar Indonesia Bangkit Yogyakarta






Rabu, 01 Oktober 2014

Populasi, Pasar, Dan Tenaga Kerja

(Term Of Reference Program Tahun 2014 Semester II Stube-HEMAT Yogyakarta)

Indonesia berada dalam transisi struktur tenaga kerja manusia produktif. Rasio ketergantungan berada di titik terendah dalam periode 2020 - 2030. Mengingat populasi Indonesia yang berada di empat besar dunia, maka sangat penting untuk menyediakan lapangan kerja. Bidang ekonomi harus berjalan optimal untuk menyerap tenaga manusia sebagai imbangan jumlah penduduk yang besar. Jadi, Indonesia tidak hanya menjadi pasar dalam ekonomi global tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja. Ada asumsi bahwa tingkat pendidikan yang lebih baik akan mendukung produktifitas dan memperluas cakupan ekonomi nasional di berbagai daerah di Indonesia sebagaimana ditunjukkan dalam percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia di 2011 - 2025, meliputi delapan program utama: pertanian, pertambangan, energi, industri, maritim, wisata, telematik, dan pembangunan area strategis. Ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge - based economy) saat ini menuntut mahasiswa perlu tahu posisi mereka dalam bursa kerja yang penuh persaingan.

Tujuan:
1) Peserta menyadari keterbatasan jumlah populasi dan mereka mampu menciptakan keluarga yang memiliki perencanaan yang baik
2) peserta tahu kebutuhan pasar yang menganut ekonomi berbasis pengetahuan dan bersiap diri menghadapi kebutuhan pasar
3) peserta mengetahui aturan perundangan tenaga kerja dan siap dengan aturan tersebut