Kamis, 17 September 2015

Dibutuhkan Tenaga Kependetaan

Mencari tenaga kependetaan memang gampang-gampang susah. Beberapa gereja merasakan itu. salah satunya adalah GKSBS yang hari-hari ini membutuhkan beberapa tenaga kependetaan.

GKSBS Musi Rawas Lubuk Linggau sedang mencari tenaga kependetaan. Kebutuhan tenaga memang meningkat dari tahun ke tahun. 

Bila ada lulusan teologi yang terpanggil melayani di GKSBS Musi Rawas, silahkan langsung saja melakukan pembicaraan dengan majelis gereja setempat. 

Kearifan Lokal Nglanggeran Gunung Api Purba DIY

Video berdurasi 30 detik, salah satu kearifan lokal Masyarakat Jogjakarta dalam upaya kami menjaga alam. Mohon doa restu dan dukungan, kami mewakili Yogyakarta dalam kegiatan Hilo Green Leader 2015. Jika berkenan dan mendukung kegiatan melindungi alam kita bantu like dan share ya video ini.

Matur suwun... 
Salam Lestari...

Ujung Timur Jawa Menjerit: Catatan LSM Satu Hati

Seruan ini datang dari seorang aktifis di Banyuwangi, Jawa timur. Dialah Rizki Andika, seorang yang aktif memberdayakan warga melalui program pendidikan dan lingkungan.

saat ini ia aktif sebagai koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Satu Hati - Suatu LSM yang berada di Kecamatan Muncar dan aktif pada kegiatan advokasi pesisir.


dalam pesan singkatnya ia mengatakan," Dulur saya minta Tolong kunjungi, di tonton, di like, di komentari dan disebar luaskan ya. Bantu kami memperjuangkan gerakan kami.

Rizki Andika



mohon kiranya teman-teman melihat dan ikut andil dalam gerakan mas kiki ini. demikian.

Selasa, 15 September 2015

Malam Keakraban Paguyuban Mahasiswa Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan Yogyakarta 2015

Malam Keakraban PM GKSBS Yogyakarta akan segera dihelat. 27 September 2015 adalah tanggal yang tepat. Kiranya dapat menjadi berkat bagi kita semua. Bagi teman-teman yang berkehendak untuk hadir, silahkan langsung mendaftarkan nama kepada Sdr. Intan 085789684171.

 tersedia juga kaos menarik seharga 55 ribu (belum termasuk ongkos kirim). silahkan bagi teman-teman yang berminat untuk memesan.

Senin, 14 September 2015

Sekolah Teater Perlawanan Social Movement Institute

Waktunya anda menjadi AKTOR perubahan. Teater Suluh -  SMI menyelenggarakan sekolah teater pergerakan: 26-27 September 2015.

Sekolah yang akan melatih kepedulian, kepekaan dan solidaritas sosial. Sekolah yang mengantarkan anda dalam gerakan teater perlawanan.

Hanya Rp 50 ribu anda dapat fasilitas: buku, snack, makan dan film. Ingat peserta terbatas. 

Jika anda berminat daftar segera ke bung Beny: 081249927527 atau info lebih lanjut datang ke SMI. Waktunya teater jadi kekuatan perlawanan!

Kamis, 10 September 2015

Bosan Dengan Kemacetan? Ini Alternatifnya!

Kemacetan memang membosankan. Siapapun orangnya akan merasa penat bila sudah berada dalam kemacetan. Bahkan sekarang dimana-mana ada kemacetan. Kota yang dulunya sepi sekarang jadi ramai kendaraan dan bangunan. Jalanan tidak lagi banyak dibangun sementara kendaraan bertambah sekaligus penduduk juga bertambah. 

Sebenarnya bicara tentang kemacetan bukan hanya pembicaraan dari aparat keamanan ketertiban saja. Bicara kemacetan harus melibatkan semua pihak yang memang membutuhkan kelancaran transportasi. Kalau hanya satu pihak saja yang harus bertanggungjawab mencari solusi, jangan-jangan nanti kita akan saling menyalahkan. Solusi semakin jauh dari pandangan mata. Macet kemudian tidak hanya membosankan tapi juga membuat emosi.

Terimakasih kepada ibu bapak polisi sudah mengundang berdiskusi. Syukur-syukur bisa menjadi salah satu pilihan untuk meminimalisir kemacetan. Jadi begini, selama ini pertambahan volume kendaraan dianggap biang keladi. Padahal, orang memakai kendaraan pribadi juga karena butuh, lebih aman, hemat, dan cepat. Konsumsi BBM bagi negara yang membludak tidak jadi soal bagi orang-orang ini. Yang penting bagi mereka, isi kantong masih bisa untuk menebus premium di SPBU. Mereka jangan disalahkan.

Apakah kemacetan adalah kesalahan polisi? Tidak! Kemacetan adalah soal bersama, soal masyarakat. Solusi kemacetan adalah kerjasama. Masyarakat memakai angkutan umum dan Polisi menjamin keamanan berkendara pada kendaraan umum. Solusi sesederhana itu?

Tentunya kita butuh komitmen. Siapakah yang berkomitmen? Ibu bapak polisi? Pemda? Masyarakat? Jangan sendiri-sendiri. Semua pihak membangun komitmen kelancaran transportasi adalah kepentingan bersama.

Sekarang kerjasama semua pihak dibutuhkan. Kita lihat 1) Pemda mulai getol membangun transportasi umum. 2) Masyarakat harus yakin transportasi umum membantu kelancaran berkendara. Transportasi umum adalah milik bersama. Pemda terus tingkatkan kualitas transportasi publik. Di sinilah masyarakat harus percaya pada Polisi. 3) Ibu bapak polisi menjamin kriminalitas di angkutan umum tidak akan ada lagi. Tertibkan pelanggar aturan. Transportasi murah, nyaman, dan aman menjadi nyata. Bila tiga faktor itu dipenuhi maka kemacetan akan terurai dan tidak lagi membosankan.