Kemacetan memang membosankan. Siapapun orangnya
akan merasa penat bila sudah berada dalam kemacetan. Bahkan sekarang dimana-mana
ada kemacetan. Kota yang dulunya sepi sekarang jadi ramai kendaraan dan
bangunan. Jalanan tidak lagi banyak dibangun sementara kendaraan bertambah
sekaligus penduduk juga bertambah.
Sebenarnya bicara tentang kemacetan bukan
hanya pembicaraan dari aparat keamanan ketertiban saja. Bicara kemacetan harus
melibatkan semua pihak yang memang membutuhkan kelancaran transportasi. Kalau
hanya satu pihak saja yang harus bertanggungjawab mencari solusi, jangan-jangan
nanti kita akan saling menyalahkan. Solusi semakin jauh dari pandangan mata.
Macet kemudian tidak hanya membosankan tapi juga membuat emosi.
Terimakasih kepada ibu
bapak polisi sudah mengundang berdiskusi. Syukur-syukur bisa menjadi salah satu
pilihan untuk meminimalisir kemacetan. Jadi begini, selama ini pertambahan
volume kendaraan dianggap biang keladi. Padahal, orang memakai kendaraan
pribadi juga karena butuh, lebih aman, hemat, dan cepat. Konsumsi BBM bagi
negara yang membludak tidak jadi soal bagi orang-orang ini. Yang penting bagi
mereka, isi kantong masih bisa untuk menebus premium di SPBU. Mereka jangan disalahkan.
Apakah kemacetan adalah kesalahan polisi? Tidak! Kemacetan adalah soal bersama, soal
masyarakat. Solusi kemacetan adalah kerjasama. Masyarakat memakai angkutan umum
dan Polisi menjamin keamanan berkendara pada kendaraan umum. Solusi sesederhana
itu?
Tentunya kita butuh
komitmen. Siapakah yang berkomitmen? Ibu bapak polisi? Pemda? Masyarakat?
Jangan sendiri-sendiri. Semua pihak membangun komitmen kelancaran transportasi adalah
kepentingan bersama.
Sekarang kerjasama semua
pihak dibutuhkan. Kita lihat 1)
Pemda mulai getol membangun transportasi umum. 2) Masyarakat harus yakin transportasi
umum membantu kelancaran berkendara. Transportasi umum adalah milik bersama. Pemda
terus tingkatkan kualitas transportasi publik. Di sinilah masyarakat harus
percaya pada Polisi. 3) Ibu bapak polisi menjamin kriminalitas di angkutan umum
tidak akan ada lagi. Tertibkan pelanggar aturan. Transportasi murah, nyaman,
dan aman menjadi nyata. Bila tiga
faktor itu dipenuhi maka kemacetan akan terurai dan tidak lagi membosankan.