Jumat, 19 Desember 2014

Nonton "Pendekar Tongkat Emas" Dan Kenangan Di Sumba

Bersama Para Pemuda Sumba: Ignas Anaboeni, Abner H. Liwar, Yulius Dundu Tae

Yogyakarta;Yjurnal, Pada 18 Desember yang lalu, aku bersama teman - temanku menyaksikan film "Pendekar Tongkat Emas" di Bioskop Jogja City Mall, Yogyakarta. Senang rasanya bisa nonton film ini. Tadinya aku tertarik karena filmnya adalah film Indonesia dan setting latarnya adalah Sumba. Sebagai anak pedalaman Sumatera tentulah seperti aneh bila aku tertarik dengan latar provinsi yang bukan dari provinsi kelahiranku. Aku tertarik pada Sumba karena pernah ke sana.

Ya, ada nama pak Seno Gumira Ajidharma yang menulis naskah maka aku semakin terpukau dan tertarik. Pak Seno adalah Begawan Sastra Indonesia. Tentulah ini film yang tidak main - main, pikirku. Filmnya bagus dan mungkin, penuh action, dan pesan - pesan kebijaksanaan yang tinggi. Teman - teman silahkan nonton untuk dapat melihat lengkapnya. Semoga tidak kehabisan tiket. hehe..

Sumba memang cantik. Aku menyukainya. Di daerah lain engkau hanya melihat Tuhan. Tapi di Sumba, engkau melihat Tuhan sekaligus Sorganya!
Tanah sabananya yang indah, pantainya yang bagus, dan orang - orangnya yang ramah. Itu semua kualami ketika aku di Sumba pada masa April hingga Mei 2014 yang lalu. Sebagai Utusan Stube-HEMAT Yogyakarta yang mengajar jurnalistik, aku diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat - tempat di Waingapu, Sumba Timur.

Rencananya aku ingin mendirikan perpustakaan di sana. keinginan itu sudah menjadi mimpiku. Mimpi itu belum terwujud hanya karena aku belum punya uang. Itu saja. Hari ini uang yang kumiliki hanya cukup untuk makan. Hehe. Aku percaya nanti akan menemukan jalannya.

Semoga Tuhan mengerti mimpiku. Semoga Film Indonesia semakin maju. Semoga Sumba semakin eksotis! Amin!

Senin, 15 Desember 2014

Wisata Pantai? Bikin Ketagihan!

Yjurnal: Ungkapan., Ya, benar! Wisata pantai bikin ketagihan. Apalagi kalau anda sampai menginap dan menikmati serangkaian pertunjukan alam mulai dari Sunset - taburan bintang - sunrise. Namun, bagaimana itu semua bisa kita nikmati sementara bentuk pantai - pantai umumnya landai?

Ya, di pantai kita hanya bisa memilih, kalau tidak sunrise ya sunset. di Gunung Kidul tidak demikian. Banyak pantai Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menawarkan fasilitas camping.

Mau camping bersama teman atau keluarga semuanya sama - sama seru kok. Yang penting rame - rame. Untuk beberapa teman yang takut kulitnya terbakar jangan datang siang hari dong. Kita bisa datang pada pagi dan sore hari. 

Kawasan Gunung Kidul memang terkenal dengan pesona alamnya. Dijamin bikin ketagihan bila anda datang dan mencoba menenangkan diri barang sesaat di sana.. hehe... bisa juga untuk berduaan alias pacaran! haha...

Kapan Kita mengunjungi Gunung Kidul? Ajak teman atau siapapun yang berdomisili di Yogyakarta dan minta dianterin ke lokasi pantai di sepanjang pesisir selatan Gunung Kidul. Pasti deh.. ntar ketagihan.. hehe

Jumat, 12 Desember 2014

Indah Thresia: Ekonomi Hancur Karena Buruknya Tatakelola Hutang

Indah Thresia Siahaan Memberikan Paparan
 Tentang Keadaan Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia



Yogyakarta: Yjurnal; Keadaan perekonomian kita tidak berjalan stabil. Krisis global mempengaruhinya. Banyaknya hutang sementara produktifitas warga negara yang rendah menambah derita bangsa dalam krisis ekonomi ini. Apa Yang dapat dilakukan untuk menangkal dampak sistemik dari krisis ini?
Suasana Diskusi Ringan
 Tentang Pembangunan





Indah Thresia Siahaan, seorang aktifis berlatar studi akuntansi Universitas Mercubuana Yogyakarta, memaparkan tingginya Inflasi memicu krisis. Inflasi disebabkan banyaknya uang yang beredar. Hal ini diungkapkan oleh Indah dalam sela diskusi di Sekretariat Stube-HEMAT Yogyakarta, 12 Desember 2014 yang lalu. Indah yang bertindak sebagai Keynote speaker mereferensi krisis ini melalui pemahaman Mansour Fakih  dalam bukunya "Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi".

Hutang yang tidak dikelola dengan baik untuk investasi akan membahayakan perekonomian bangsa dan keluarga.

Masyarakat harus lebih proaktif untuk menangani ini diantaranya dengan aktif menghemat belanja, kurangi pembelian yang tidak perlu, dan kreatif mencipta produk, serta bekerja keras memanfaatkan waktu, tenaga, dan potensi yang ada. 

Ingatlah, kesejahteraan bukan hanya mendapatkan sejumlah pendapatan yang cukup tetapi juga mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.





Jumat, 05 Desember 2014

Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan? Saya Tidak Sepenuhnya Setuju

Yogyakarta:Yjurnal,. Melihat Kapal kita diledakkan Australia, di depan mata nelayan sendiri, sebenarnya membuat marah dan kemudian bersedih. 

Tidak berhenti hati saya mengutuk Australia dan Mendoakan kejatuhan Australia di depan altar gereja. Mereka seolah membuktikan satu - satunya tuduhan nelayan Indonesia mencuri Ikan Australia. 

Pihak Australia mungkin tidak mau mempertimbangkan terdamparnya Nelayan Indonesia karena badai hingga terseret ke Australia.

Menurut Teman - teman saya dari NTT, Sulawesi, dan Ambon, Kapal Nelayan Indonesia bisa sampai ke Australia bukan semata karena mereka mencuri ikan tetapi bisa juga karena terseret badai hingga memasuki wilayah Australia.

Dengan alasan itupun Australia bergeming, mereka tetap menenggelamkan kapal Indonesia. Sebuah tindakan yang tidak begitu terpuji dalam kalangan bangsa beradab.

Muka memelas para pencuri ikan Indonesia asal Vietnam seharusnya membuat kita iba. Kapal mereka ditenggelamkan di Provinsi Kepulauan Riau. Mereka mungkin tidak menyesal mencuri ikan. Mereka tidak jera dan mungkin saja mengulangi lagi di kemudian hari.

Untuk kapal yang sudah ditenggelamkan memang tidak perlu disesali. Semua sudah terjadi. Namun, untuk kedepan saya mengajukkan beberapa wacana:
1. Kapal tidak perlu ditenggelamkan, nelayan asing dipulangkan.
2. onderdil kapal dipreteli kemudian diserahkan sebagai bantuan kepada nelayan nasional Indonesia mengingat kita masih butuh banyak kapal. hehe.
3. Memberitahukan kepada negara bersangkutan bahwa Kapalnya disita.

Demikian kiranya, Harap maklum. Salut Untuk Menteri Susi!!!!

Senin, 01 Desember 2014

Calon Menantuku Seorang Aktifis

Pagi - Pagi membuka berita. saya membaca pada laman jejaring sosial. eehh.. kemudian ada yang posting. Ia berkata pada pacarnya agar pacarnya itu memberitahu ibunya.


yaa.. Semoga semua aktifis punya mertua yang bisa mengerti kesibukan mereka.. heehe

Kiranya setiap aktifis tetap semangat memerjuangkan ideologi dan nilai - nilai kemanusiaan.



Percayalah bahwa selalu ada yang memperhatikan di sekelilingmu. 

Jangan pernah merasa sendirian memperjuangkan kebebasan. Salam Pembebasan! 

Sumber gambar: 
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1645372449020727&set=t.100006439623501&type=1&theater

Jumat, 28 November 2014

Pisang Goreng Dan Tugas Harian










Betapa Enaknya Pagi ini..
Aku bersiap menuju tempatku beraktifitas.. 
Aktifitasku hari ini berpusat di Sekretariat Stube-HEMAT Yogyakarta.
Ya. Pagi Cerah..
Mendung pun menampakkan wajahnya sedikit, sedikit saja.
Motor Vega keluaran 2007 itu menemaniku,, tetap setia menemaniku..

Sesampai pada Sekretariat, kulihat mas Trustha dengan motor King nya,,
aku sumringah karena mas Trustha juga tampak segar..
Udara pagi ini cukup sejuk dan pikiranku masih kesenangan karena suasana pagi..

Lalu mas Trustha menawarkan pisang Goreng..
Hanya Pisang Goreng..
Dan Pisang goreng itulah yang menyenangkanku..
mengenyangkan perutku..
mengembalikan nafsu makanku..

enak sekali rasanya..
dikala perut sedikit saja makan bubur dan kepiting dari Pacar 14 jengkal tadi, yang kudapat 25 November yang lalu, Pisang Goreng dari mas Trustha memuaskan nafsuku..

nafsu itu membuncah..
sampai kepada kulit yang menyeruak..
aku suka..

bukan makanan modern yang kudapat..
bukan makanan siap saji dan makanan mahal yang kumakan..

tapi Pisang Goreng,
yang amat menggugah syukurku akan nikmatnya makan pagi ini.. 
terimakasih Pisang Goreng..


Limasan, 29 November 2014...

Kamis, 27 November 2014

Puisi : Terduduk

Kuterduduk Pada Samping - samping Meja
Kulihat Dia Merawat sekuntum
Mawar Itu Semerbak
Merasuk Pada Relung Terdalam

Aku Tak Tahu Persis
Entah Kapan Akan Terjadi
Hari Hujan
Hatiku Sendu

Kumenjadi takut
Yang Kurencanakan Kian Kuat
Nyata dalam beberapa bentar
Tapi Hatiku Gundah

Tuhan Kiranya Serta..

Senin, 10 November 2014

Kronik Paguyuban Mahasiswa GKSBS (PM-GKSBS) Yogyakarta

Paguyuban Mahasiswa GKSBS berkedudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Keanggotaan PM-GKSBS terdiri dari berbagai fakultas dan jurusan di lingkungan DIY. Dalam infiltrasinya, paguyuban ini melakukan kerjasama dengan Individu dan komunitas. Dengan Individu misalnya melakukan berbagai gerak dan pelayanan sosial. Kerjasama dengan berbagai komunitas, organisasi non-pemerintah, Lembaga, dan badan - badan yang memiliki kesamaan program kerja dan kesamaan visi.

PM-GKSBS selalu berusaha menunjukkan kemampuan kemandirian intelektual dan Finansial. Berbagai program persahabatan dan pelayanan bersama dilakukan. Berbagai rangkaian usaha dalam menggalang dana pun diretas. Dalam Independensi inilah, PM-GKSBS dapat bekerjasama dengan Majelis Jemaat, Klasis, Dan MPS-GKSBS. Beberapa hal yang segera dilakukan adalah kerjasama dengan PGIW DIY, PGI, dan Dewan Gereja - Gereja Seluruh Dunia (WCC) yang berkedudukan di Swiss.

Dalam waktu dekat, PM-GKSBS akan meregenerasi dirinya untuk menunjang semangat baru dalam tubuh anggota. Ketika semangat baru ini dinyatakan maka diharapkan adanya pengaruh terhadap banyak orang. Semakin banyak akan terberkati. Itulah Wujud dari kepedulian dan kerjasama PM-GKSBS. Mereka menjadi utusan - utusan pemuda Sumatera yang mandiri, Independen, dan bermanfaat bagi orang banyak.




Rabu, 22 Oktober 2014

Narasi Video Pengantar Turba



Dalam hidup manusia, tampaklah sebuah dunia penuh pernak – pernik warna. Marilah kita menengok. Setiap bagian akan semakin jelas terlihat. Setiap kepala yang dipenuhi dengan kepintaran, ia akan menjadi kebaikan bagi orang – orang lain. Setiap kepala yang dipenuhi muslihat, akan menjadi bencana bagi dunia. Rawatlah, dan perindahlah kepala itu seperti taman – taman kota yang rapi dan bersih. Peliharalah! Jangan sampai terjerumus ke dalam kejahatan. (Blangkon)
Hidup manusia kemudian memperlihatkan episode – episode sinetron. Masing – masing episode mengejar ratingnya sendiri. Setiap harinya manusia bermain, berakting, dan melakukan usaha untuk meraih kebahagiaan. Mereka bersekolah, bekerja, dan memainkan peran masing – masing. Skenario hidup mereka hanya untuk mengisi sejarah, dan membuat kebaikan – kebaikan selama ia dapat. (Wayang Sada)
Dan janganlah sekali-kali engkau berpura-pura dalam hidup. Setiap hari adalah kejujuran. Banyak sekali orang berpura – pura. Mereka malas dan berpura trengginas. Mereka penuh muslihat dan berpura memberi nasehat. Engkau berpura – pura? Tidak apa! Engkau memakai penutup wajah dan itu perlu. Biarlah topengmu menjadi wujud kasih kepada orang – orang sekelilingmu, menjadi contoh bagimu bahwa wajah topeng bisa selalu tersenyum. Senyum pada topengmu kiranya memperindah dunia dan orang – orang lain terhibur karnanya. (topeng bobung)
Engkau sudah melihat betapa kita berada dalam episode sejarah. Hidup seperti sinetron! Tapi itu belum semua kawan, belum semua yang kau lihat. Mari kutunjukkan bahwa hidup manusia juga memiki hal unik. Mereka harus hidup diantara bencana. Kebakaran, bencana kemacetan, polusi udara, dan gempa bumi, itu semua menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan dari manusia. Dalam keadaan bencana, masih ada saja orang yang berbelas kasih. Mereka memberi tanpa pamrih. Mereka membantu tanpa harap balasan. Korban bencana itu menerima apa adanya. Dan berharap akan perjalanan hidup yang lebih sigap. (Rumah Dome)
Manusia, kemudian harus berurusan dengan dirinya sendiri. Sejak lahir, hidupnya dipenuhi perjuangan. Ia makan, minum, dan berjalan. Ia sesekali harus menerima kenyataan bahwa kadang orang tua harus meninggalkannya dan melepasnya, bahkan di usia yang masih sangat muda. Tapi tidak mengapa, kita masih bisa memeluk mereka, dan menjadi keluarganya. (Sayap Ibu Anak)
Manusia dibekali dengan tubuh yang cakap. Ia mampu bergerak dalam segala kondisi. Maka sekarang akupun tahu, bahwa apa yang kumiliki adalah berguna baik untuk diriku dan untuk orang lain. Setiap orang punya talenta. Dan tubuh tidak membatasi tekadnya untuk mengembangkan talenta itu. (Sayap Ibu Difabel)
Ah.. sudahlah. Dalam kondisi tubuhku sekarang ini, aku tak jemu melihat mereka. Mereka yang menganggap “jalan pintas” sebagai pemecah masalah. Mereka yang ingin mendapat kesenangan justru menjadi sengsara karena ketergantungan. Mereka, ya, mereka ini, kemudian sadar dan ingin menjadi orang kebanyakan. Yang perlu kukatakan kepadamu adalah, mereka tidak jahat. Hanya mereka membutuhkan kawan ketika sepi melanda. Sepi melanda sementara kita membutuhkan kehangatan bersama teman, keluarga, dan orang – orang. Jadilah kita sahabat yang baik bagi sesama dan keluarga.
Dan biarlah setiap kaset merekam tingkah laku kita. Yang terekam akan menetap, yang terucap akan berlalu. Orang – orang selalu rindu untuk mengenang sesuatu. Mereka juga sibuk untuk membuat kenangan. Setiap piringan dan kaset adalah alat untuk membuat kenangan menjadi dekat. Marilah.. dan marilah, jangan sampai kenanganmu lenyap dalam peradaban sejarah. (Kampung Halaman)
Bilamana kaset dan piringan itu tidak ada padaku, apakah yang akan kulakukan? Tentulah aku bisa menggoreskannya melalui tinta pada lenan yang harum, pada kain putih tak bernoda. Disanalah kugoreskan apa yang kulihat, dan kurasakan. Kutunjukkan kepada dunia melalui goresan itu. Goresan itu berkata – kata dengan bahasa kenangan bahwa manusia itu penuh dengan pernik hidup. Ia mampu mengatasi bencana dan berbuat tanpa dibatasi oleh kondisi. Ia bertekad dan sesekali bermujizat. (batik Jumput)
Maka sekarang, masihkah kau enggan menjadi manusia dan berguna bagi sesama?

Jumat, 10 Oktober 2014

Lowongan Kerja Hari Ini


 Sumber Informasi:
 https://www.facebook.com/roocket.hub/photos/a.1556234077939010.1073741827.1556210501274701/1556238297938588/?type=1&theater

Agan/Sista sekalian membutuhkan pekerjaan? Nah kami dari Roocket membutuhkan Penulis (Jurnalis) di salah satu media teknologi dan otomotif online terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jogja. Berikut kualifikasi penulis (jurnalis) yang Roocket butuhkan:

Syarat:
• Menyukai berbagai hal tentang otomotif/teknologi.
• Update informasi tentang otomotif/teknologi.
• Berwawasan luas di dunia otomotif/teknologi.
• Mempunyai minat menulis.
• Bisa mengoperasikan komputer maupun internet.
• Dinamis, kreatif, dan Jujur.
• Berdomisili di Yogyakarta
• Minimal lulusan D3/S1.
• Fresh graduated / Mahasiswa Tingkat Akhir are welcome.
• Umur 20 - 30.

Syarat administratif:
• Surat lamaran kerja.
• CV.
• Fotocopy KTP.
• Surat Ijasah

Jam Kerja:
• 9 – 15 (6 Jam)

Benefit
Penulis di Roocket akan mendapatkan gaji 1.5 juta setiap bulan serta akan mendapatkan free internet access and snack dan hari minggu/merah libur.

Jika Agan/Sista sekalian sekalian berminat bergabung dengan Roocket, silahkan kirimkan Surat Lamaran, CV, Scan KTP dan Ijazah ke:

Email: hub.roocket@gmail.com

CP: Dimas Yanisma H : 085729802072

Alamat Kantor : Jln. Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Tridadi, Sleman, Yogyakarta

Pendaftaran akan ditutup selambat-lambatnya tanggal 20 oktober 2014.

Ditunggu ya teman-teman semua

Kamis, 02 Oktober 2014

PM GKSBS Rindukan Anggota Mudanya Untuk Memimpin

Paguyuban Mahasiswa Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan sejatinya membutuhkan darah segar untuk meneruskan perjalanan sejarahnya. Menurut David, seorang pinisepuh PM GKSBS,"PM GKSBS membutuhkan sosok yang bisa tanggap dan kreatif karena hari - hari ini, jumlah keanggotaan PM mengalami peningkatan."

Pada makrab 13 - 14 September 2014  yang lalu saja jumlah anggota yang hadir mencapai tiga puluh enam orang. Jumlah itu, menurut Dian, seorang pengurus PM GKSBS, adalah jumlah terbanyak dalam empat tahun terakhir. Dian yang juga mahasiswa farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini berasal dari GKSBS Sumberhadi.

Perlu diketahui bahwa pada 13 - 14 September yang lalu, PM GKSBS Yogyakarta menyelenggarakan malam keakraban (MAKRAB) di pantai Depok Yogyakarta. Mahasiswa dari Berbagai fakultas dan kampus di lingkungan Yogyakarta menghadiri acara ini. GKSBS sebagai gereja yang melayani empat provinsi Sumatera Bagian Selatan telah menjadi rumah bagi mahasiswa untuk berkumpul dan berbagi.

Kepengurusan baru akan menjadi pendorong semangat anggota dalam berkumpul dan berbagi serta menjadi wadah latihan bagi semua anggota. Semua anggota berhak untuk memberikan kontribusi dan berhak untuk berlatih disana. Maka, regenerasi mutlak dilakukan, imbuh Andrew, seorang senior PM GKSBS dari Fakultas Tekhnik, UNY.

Rumah Belajar Indonesia Bangkit Yogyakarta






Rabu, 01 Oktober 2014

Populasi, Pasar, Dan Tenaga Kerja

(Term Of Reference Program Tahun 2014 Semester II Stube-HEMAT Yogyakarta)

Indonesia berada dalam transisi struktur tenaga kerja manusia produktif. Rasio ketergantungan berada di titik terendah dalam periode 2020 - 2030. Mengingat populasi Indonesia yang berada di empat besar dunia, maka sangat penting untuk menyediakan lapangan kerja. Bidang ekonomi harus berjalan optimal untuk menyerap tenaga manusia sebagai imbangan jumlah penduduk yang besar. Jadi, Indonesia tidak hanya menjadi pasar dalam ekonomi global tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja. Ada asumsi bahwa tingkat pendidikan yang lebih baik akan mendukung produktifitas dan memperluas cakupan ekonomi nasional di berbagai daerah di Indonesia sebagaimana ditunjukkan dalam percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia di 2011 - 2025, meliputi delapan program utama: pertanian, pertambangan, energi, industri, maritim, wisata, telematik, dan pembangunan area strategis. Ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge - based economy) saat ini menuntut mahasiswa perlu tahu posisi mereka dalam bursa kerja yang penuh persaingan.

Tujuan:
1) Peserta menyadari keterbatasan jumlah populasi dan mereka mampu menciptakan keluarga yang memiliki perencanaan yang baik
2) peserta tahu kebutuhan pasar yang menganut ekonomi berbasis pengetahuan dan bersiap diri menghadapi kebutuhan pasar
3) peserta mengetahui aturan perundangan tenaga kerja dan siap dengan aturan tersebut

Rabu, 24 September 2014

Sentra Kerajinan Bambu Sleman



Bapak Paryono atau kerap disapa pak Paryo, Warga GKJ Ngento-ento, Godean, Sleman, Yogyakarta menggeluti kerajinan bambu sejak 1986. Dulunya bukan gedung besar yang dia miliki. Awalnya , Pak Paryo merancang besek. Besek adalah tempat nasi atau tempat makanan lain yang secara tradisi dipakai oleh masyarakat setempat. Besek ditekuni dulu lalu mengikuti diklat dari kementrian perindustrian.

Pemasaran dari hasil ketekunan ini berdasarkan pemesanan. Pesanan bisa datang dari luar negeri. pasar lokalnya meliputi Jakarta dan Bali. Ketekunan membuat usaha pak Paryono terus berkembang. Pada 1986, Pak Paryo masih menggarap sendiri dibantu dengan peserta diklat.

Penjualannya dulu hanya dititipkan saja di tempat wisata seperti prambanan dan borobudur tapi sekarang pembeli sudah datang menjemput kesini.


hari ini, (25/09/14), karyawan biasa yang bekerja disini ada delapan orang. Bambu yang dipakai adalah bambu apus dengan ukuran yang tidak selalu sama. Kriteria bambu adalah tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Istilahnya mbok bung. bambu yang terlalu tua justru mudah patah.

 
Berbagai Jenis anyaman Bambu ada disini. Anda Berminat? Silahkan Pesan Langsung pada pak Paryono!!! :)


Rabu, 17 September 2014

Membuat Packaging Sederhana

Ignasius Umbu Reda Anabuni atau kerap disapa Ignas, berupaya membuat sebuah bentuk kerajinan berupa package. package dalam bahasa inggris disebut dengan pengepakkan kado dalam bahasa Indonesia..
Pemuda yang juga aktif dalam organisasi Mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini pandai - pandai mengatur jadwal dan membagi waktunya. menurutnya, waktu yang ada harus dimanfaatkan dengan cermat sehingga lebih bermanfaat. Tidak ada jadwal padat, yang ada hanyalah kecerobohan dalam membagi waktu sehingga terasa tidak ada waktu untuk berkreasi.


Selama satu bulan, ia belajar di Stube-HEMAT Yogyakarta - suatu lembaga pendampingan bagi mahasiswa - mahasiswi luar daerah. Ignas sendiri masih menyandang status STIE "KRISWINA" Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.
kegiatan berlatih kerajinan ini sangat berharga dan diharapkan mampu untuk dikembangkan di daerahnya. jadi bukan hanya di Sumba Tengah saja (rumah Ignas berada) tetapi kiranya bentuk kreatifitas ini dapat tertular hingga seluruh anak muda dimanapun berada.


Semua akan menjadi berharga bila diusahakan dengan kreatifitas dan ketekunan. Percayalah bahwa setiap jerih lelah tidak akan mendatangkan kesia - siaan.

Minggu, 07 September 2014

Onthel Kurangi Kemacetan Kota!



Mengonthel atau bersepeda menjadi salah satu alternatif untuk mengurai kemacetan. Kemacetan akhir – akhir menjadi permasalahan yang disorot dalam pembangunan. beberapa strategi sudah dilakukan dan efektifitasnya sudah dirasakan. Siapa – siapa saja yang dapat terlibat mencegah kemacetan?  Berikut paparan eksklusif dengan Vicky Tri Samekto, seorang mahasiswa sekaligus aktifis di Yogyakarta.


Ya Mas vicky berasal dari Palembang. Di Palembang, ia bersepeda sejak SD dan SMP. Pada jenjang pendidikan itu sudah bersepeda dan wajib bersepeda. “Saya pertama punya sepeda kelas tiga SD,” katanya.

Di Yogyakarta, Vicky punya kendaraan bermotor sejak 2011. Lalu akhir – akhir ini mas vicky kembali ke onthel. Dorongan hatinya yang pertama bahwa ia kurang olahraga di Yogyakarta ini karena merasakan di Yogyakarta ini tidak ada tempat olahraga yang gratis. Keluar keringat dan itu salah satu alternatif jaga kesehatan. Yang kedua itu sebagai terapi karena dengan bersepeda kita berlatih untuk lebih sabar lagi. Ketika di jalan raya kita itu bisa menghargai betapa sengsaranya di jalan raya. Ketika kita mengendarai motor (Setelah bersepeda), kita jadi lebih menghargai pejalan kaki setelah naik sepeda.


Itu alasan Vicky mengapa kembali ke sepeda kita naik kendaraan bermotor. Ia tidak menutup kemungkinan atau tidak menutup diri untuk bermotor. “Saya bermotor tetapi dengan jarak atau kebutuhan tertentu saya baru naik motor,” Katanya.  Ketika kita bermotor,  kita bisa merasakan saya pernah bersepeda dan saya bisa menghargai apa yang ada di jalan dan bagaimana etika berkendara yang baik di jalan. Itu diawali dari bersepeda. Ketika kita bersepeda Kita bisa melihat apa yang dilakukan orang ketika lampu merah dan hijau.  Itu juga sebagai shock terapi apalagi juga mengurangi kemacetan sebagai alternatif  ketimbang kita hanya berteriak – teriak “jogja macet jogja macet”.


Mengapa kok onthel? Karena ada unsur sejarahnya dan kuat kalau jaman kakek nenek si mbah dulu. onthel adalah kekayaan keluhuran. Jadi apa pesan vicky kurangi kemacetan? Mari kita mengonthel harapannya kita jadikan Yogyakarta kota sepeda. Kurangi kemacetan dengan solusi bersepeda atau berjalan kaki. Jadi bersepeda itu keren? Ya, bersepeda itu keren dan tidak miskin. Sepeda bisa bergaya.
 




 

Kamis, 04 September 2014

Pembangunan, Ruang Publik, Dan Perubahan Sosial

Pembangunan pada dasarnya adalah untuk menyejahterakan manusia. Semua yang terkait dengan sumber - sumber daya dimanfaatkan untuk menunjang dan memuaskan kebutuhan manusia. Pembangunan kemudian membuat keadaan yang lebih baik untuk manusia dan seluruh ciptaan. 


Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan kemudian mendatangkan dampak. Pembangunan bisa berdampak baik dan buruk. Pembangunan kemudian tidak bisa menghindari resiko yang ditimbulkan. semua pembangunan pada hakikatnya mengandung resiko. Kearifan manusia membuat semuanya menjadi lebih bijak. Manusia dalam membangun semuanya ini diberi pilihan untuk meminimalisir resiko dan menciptakan sebanyak mungkin peluang dan kemajuan.

Salah satu imbas yang dirasakan adalah ketersediaan ruang publik. Ada pembangunan yang memihak masyarakat dan ada pula yang tidak. semakin minimnya ruang publik maka menjadi indikator bahwa pembangunan tidaklah memihak masyarakat. Padahal, ruang publik begitu penting untuk interaksi dan kesatuan keharmonisan masyarakat.

Semakin minimnya ruang publik, sebagai akibat dari pembangunan tadi menyebabkan interaksi antar manusia semakin minim. akhirnya, gesekan - gesekan ditimbulkan dari manusia - manusia individual yaitu manusia yang jarang berinteraksi dengan orang lain.

maka sekarang saatnya, kaum muda menyadari, pentingnya ketersediaan interaksi dan ruang terbuka milik publik guna menjaga keharmonisan dan kesejukan batin (Rohani) dan kesehatan tubuh karena ruang terbuka hijau menjadi semakin luas (Jasmani). apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga eksistensi ruang publik ini?