Rabu, 20 Agustus 2014

Keris Tuban: Dapur Kebo Lajer Pamor Pedaringan Kebak

Keris Kebo Lajer
Foto Diambil 
di Yogyakarta
 Yogyakarta. Keris adalah senjata Ageman yang kerap kali dianggap sebagai senjata Perang. Barangkali jaman dahulu, keris dibawa ke medan perang untuk melukai dan membunuh. Keris tidak hanya dianggap sebagai senjata perang atau simbol kekerasan tetapi juga dianggap bernilai mistis. Penilaian mistis ini semakin kentara ketika dalam film-film dipertontonkan seorang dukun menggunakan keris untuk kepentingan mencelakai orang lain. Namun, kiranya paradigma itu dirubah. Keris bukan lagi menjadi simbol kekerasan ataupun simbol hal-hal mistis. Keris adalah senjata ageman yang dipakai dalam acara-acara budaya. Keris juga memiliki makna sendiri. Makna ini ditafsirkan oleh pecinta keris yang tidak lelah melestarikan keris sebagai benda budaya.

 Salah satu keris yang diminati oleh para pecinta keris adalah Keris dengan Dapur Kebo Lajer. Keris Kebo Lajer ini adalah salah satu keris langka dilingkungan Jateng, DIY, dan Jawa Timur. Masing-masing pencinta keris memiliki kesukaannya sendiri. Keris Kebo Lajer ini tergolong sebagai keris yang diburu dan ditunggu. ukurannya lebih besar dari keris biasanya. Akan lebih indah jika Keris jenis ini dirangka dengan Kayu Timoho dan bergagang Cendana Putih. Di Lingkungan D. I. Yogyakarta sendiri tidak banyak orang memiliki keris jenis ini.
Pamor Keris ini masih terjaga 
meskipun tergolong tua

Lalu, apa makna dari Dapur Kebo Lajer dan Pamor Pedaringan kebak itu? Jawabnya tentu dipengaruhi oleh masa lalu diantara orang tua atau pinisepuh kita. salah satu cara memahaminya adalah begini, Dapur Kebo Lajer direfleksikan dari Kerbau di Sawah. Kerbau adalah kepunyaan yang sangat berharga. sebuah keluarga yang memiliki Kerbau akan lebih mudah mengolah tanah. Kerbaupun dapat dijual. Artinya, Kerbau sangat bermanfaat bagi penduduk lokal Nusantara. Kerbau bertipikal bekerja keras dan tekun. Hewan ini penurut. Bekerja Keras, tekun, dan penurut ini adalah nilai yang sangat berharga. maka, diharapkan seseorang mampu untuk melakukan pekerjaan itu dengan penuh tanggung jawab. Harapan-harapan itu kemudian dituangkan kedalam sebuah bentuk keris atau dinamakan "dapur" Kebo Lajer.
Keris Kebo Lajer Pamor
Pedaringan kebak bersama
Rangka dari Kayu Timoho
dan Gagang Cendana Putih
adapun Sebuah dapur keris tidak lengkap jika tidak diberi cendera. Maka, Empu menambahkan cendera yang berupa pamor. Pamor adalah corak putih atau hitam yang terdapat pada sisi keris. Pamor Kebo Lajer pada gambar ini adalah pamor "Pedaringan Kebak". 

pada jaman dahulu, hidup menentramkan jika seseorang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari berupa pangan. Pangan yang mencukupi akan melegakan hati meskipun dalam kenyataan, orang jaman dulu bisa saja berkekurangan. meskipun demikian, harapan untuk berkecukupan dalam hal pangan dan kesejahteraan itu selalu ada. Maka, dituangkanlah dalam bentuk pamor keris yang bertema "Pedaringan kebak". Pedaringan adalah tempat utnuk menyimpan bahan pangan seperti beras. sementara pedaringan kebak berarti tempat bahan pangan yang penuh hingga berlimpah. Inilah yang dimaksudkan sebagai dasar pemikiran dari keberadaan keris. Maka diharapkan, pandangan terhadap keris tidak lagi "Miring" seperti yang sudah-sudah. kiranya kebudayaan Nusantara tetap lestari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar