Jumat, 19 Desember 2014

Nonton "Pendekar Tongkat Emas" Dan Kenangan Di Sumba

Bersama Para Pemuda Sumba: Ignas Anaboeni, Abner H. Liwar, Yulius Dundu Tae

Yogyakarta;Yjurnal, Pada 18 Desember yang lalu, aku bersama teman - temanku menyaksikan film "Pendekar Tongkat Emas" di Bioskop Jogja City Mall, Yogyakarta. Senang rasanya bisa nonton film ini. Tadinya aku tertarik karena filmnya adalah film Indonesia dan setting latarnya adalah Sumba. Sebagai anak pedalaman Sumatera tentulah seperti aneh bila aku tertarik dengan latar provinsi yang bukan dari provinsi kelahiranku. Aku tertarik pada Sumba karena pernah ke sana.

Ya, ada nama pak Seno Gumira Ajidharma yang menulis naskah maka aku semakin terpukau dan tertarik. Pak Seno adalah Begawan Sastra Indonesia. Tentulah ini film yang tidak main - main, pikirku. Filmnya bagus dan mungkin, penuh action, dan pesan - pesan kebijaksanaan yang tinggi. Teman - teman silahkan nonton untuk dapat melihat lengkapnya. Semoga tidak kehabisan tiket. hehe..

Sumba memang cantik. Aku menyukainya. Di daerah lain engkau hanya melihat Tuhan. Tapi di Sumba, engkau melihat Tuhan sekaligus Sorganya!
Tanah sabananya yang indah, pantainya yang bagus, dan orang - orangnya yang ramah. Itu semua kualami ketika aku di Sumba pada masa April hingga Mei 2014 yang lalu. Sebagai Utusan Stube-HEMAT Yogyakarta yang mengajar jurnalistik, aku diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat - tempat di Waingapu, Sumba Timur.

Rencananya aku ingin mendirikan perpustakaan di sana. keinginan itu sudah menjadi mimpiku. Mimpi itu belum terwujud hanya karena aku belum punya uang. Itu saja. Hari ini uang yang kumiliki hanya cukup untuk makan. Hehe. Aku percaya nanti akan menemukan jalannya.

Semoga Tuhan mengerti mimpiku. Semoga Film Indonesia semakin maju. Semoga Sumba semakin eksotis! Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar