Jumat, 04 Juli 2014

Tetap Buka Saat Ramadhan

Penampang Menu Pecel yang dijual di Warung Mbah Ruwedo, DIY
Sarapan pagi di Yogyakarta, orang bisa menjumpai berbagai menu. Penjual – penjual Gudheg dapat dijumpai pada sudut – sudut kota di pagi hari. Mereka sudah berjualan sejak subuh. Tidak hanya itu, orang juga bisa menjumpai soto yang lezat sesuai dengan langganannya. Artinya, penggemar soto biasanya punya warung langganan yang dikunjungi pada pagi.
            Yang menarik kali ini adalah mengisi perut di pagi hari dengan hidangan pecel. Pecel adalah makanan khas yang mudah dijumpai juga di Yogyakarta. Salah satu warung yang telah berdiri sejak 1980-an adalah warung Rowedo atau biasa dikenal sebagai warung mbah Wedo, warung becak. Mengapa dinamakan warung becak? Karena disanalah para mangkal para pengayuh becak yang ingin mengunjuk teh, kopi, jajanan pasar, atau makanan lain yang bisa digunakan untuk melepas lapar. Salah satu menu yang ditawarkan adalah pecel, sego pecel.
Untuk memesan pecel, anda bisa menyandingkannya dengan ikan pindang sambal, telur dadar / bulat, tempe dan tahu goreng, serta kerupuk atau makanan lain. Menu yang ditawarkan juga tidak hanya itu. Ada pecel, ada nasi sayur, dan soto.

           
Pecel Ikan Pindang dan Teh Hangat
 yang cocok untuk sarapan pagi
Hanya dengan Rp.6.500,-  orang bisa menikmati nasi pecel pindang ditambah teh anget. Menggiurkan sekali. Ini harga yang cukup murah ditawarkan dalam lingkungan DIY. Tertarik? Untuk menemukan warung ini tidaklah sulit. Bila dari perempatan Galeria, jl. Urip Sumoharjo, orang tinggal menuju ke Selatan. Sebelum jembatan layang maka kita akan melihat warung di kiri jalan. Saat bulan puasa begini, warung mbah Wedo tetap buka dan siap melayani pengunjung. Kesegaran tehnya dan kelezatan pecel sungguh menggugah selera. Ingin kesana? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar