Seorang Bapak memanen Jagung Sumber: Hargajagungbns |
Jagung adalah salah satu hasil Bumi di Indonesia. Beberapa tahun yang
lalu Jagung populer sebagai bahan makanan pokok di berbagai daerah.
sampai saat ini, beberapa keluarga masih menggunakan Jagung sebagai
sumber utama karbohidrat. Di Jawa Timur, nasi Jagung dikenal sebagai nasi empok. istilah
ini juga diteriakkan dalam nyanyian pendukung suporter tim Sepakbola
Jawa Timur dengan petikan,"...Iwak Peyek...Nasi Jagung..."
Makanan Olahan Dari Jagung Sumber:tinypic |
Jagungpun menjadi
makanan yang tak terlupakan di benak beberapa orang tua Indonesia. Pada
lima tahun terakhir, ada perpindahan terjadi. Beras menjadi sumber utama
dan Jagung seakan disisihkan. Sekarang hanya menjadi makanan pendukung.
Konsumen Jagung berpindah ke beras. di satu-dua daerah pun, barangkali
dapat dijumpai migrasi dari sagu ke beras. Ini biasa jika Indonesia
adalah penghasil beras. kita memang penghasil beras, tapi sebagian beras
kita juga diimpor. bukan tidak mungkin kalau harga pangan di Negeri ini
akan dikendalikan oleh orang-orang Luar Negeri. Maka, Perlu ada
kesadaran bahwa variasi makanan di Nusantara harus terus dikreasikan.
Bahan Makanan pokok seperti Ubi, ketela, Jagung, Sagu, dan Gaplek harus
terus dimanfaatkan. Indonesia masih butuh bahan pangan dan bahan pangan
itu perlu dikembangkan. apa yang sudah menjadi bahan makanan pokok
haruslah terus dicukupkan demi ketahanan pangan negeri ini.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla Sumber: blopress |
Mantan
Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam suatu perbincangan di Media,
mengatakan bahwa produksi bahan bakar nabati tidak bisa dilakukan dalam
skala rumah tangga. Jadi, pengolahannya harus dalam skala besar.
Artinya, masyarakat kecil akan kesusahan mengusahakan itu jika modalnya
tidak cukup.
Brazil
pada 1972 sudah memiliki program pemanfaatan sumber energi Nabati.
Bahan bakar itu berasal dari tanaman. waktu itu, sebagian besar sumber
energi Brazil berupa minyak berasal dari Impor.
Almarhum Mantan Presiden Venezuela, Hugo Chaves Sumber: voxxi |
Inisiatif Brazil
untuk memulai kemandirian Energi patut diapresiasi. Beberapa negara
masih bergantung kepada sumber energi dan pasokan dari negara lain.
misalnya, beberapa Negara Eropa akan kedinginan pada musim es jika Rusia
menghentikan ekspor gas ke Eropa. Amerika Serikat juga akan bergoyah
jika Venezuela berencana menghentikan ekspor minyak. Demikian seterusnya
terjadi. Almarhum Mantan Presiden Venezuela, Hugo Chaves pernah
mengungkapkan ketidaksetujuannya kepada upaya kemandirian energi dengan
memanfaatkan sumber energi nabati. hasil pertanian adalah untuk pangan
dan bukan untuk bahan bakar.
lalu,
bagaimana dengan Negeri Kita Indonesia? Kita tidak bisa lepas dari
ketergantungan energi. Minyak dan batubara seakan tidak cukup memenuhi
kebutuhan energi dalam negeri yang semakin tahun semakin meningkat. ini
perlu dipikirkan. Energi fosil harus dihemat. Energi baru segera
ditemukan. Optimakkan pemanfaatan energi Angin, air, dan biogas yang
melimpah ruah di pelosok negeri. Jagung akan tetap menjadi makanan pokok
kita. Tetap percayalah bahwa Negeri ini akan bangkit dari
ketergantungan Energi! ingatlah memori: pada abad 12, nenek Moyang
Negeri ini sudah menguasai 1/4 Asia dan saat itu Nenek Moyang bangsa
asing barangkali masih di pohon. Percayalah! saat anak-anak kita
beranjak dewasa kita akan melihat Negeri ini Berjaya dan membalas budi:
membantu Negeri lain yang terpuruk!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar