Senin, 16 November 2015

Selamat Hari Toilet!

Beberapa waktu yang lalu, seorang mahasiswa di Yogyakarta melakukan penelitian di kampungnya, Manggarai. Penelitian ini melibatkan beberapa keluarga di kampungnya dengan hipotesa efek negatif dari pembuangan tinja di sembarang tempat. 

Metangsari Rauf, atau kerap disapa Atik, mencoba masuk dan melakukan penelitian pada lokasi tempat kampungnya berada. Pengamatan itu menghasilkan beberapa informasi yakni berupa dampak negatif dari pembuangan kotoran di kebun (bukan di jamban) berdampak buruk. kesehatan warga terganggu. Sekalipun sebagian warga belum merasakan dampak negatif ini, pencegahan perlu dilakukan. 

Atik (tengah) berfoto bersama saudara..
Atik melakukan penyuluhan. Ia masuk ke beberapa kelompok adat dan kelompok keagamaan. pastur dan beberapa suster terlibat dalam penyuluhan ini. sekarang dapat dirasakan, warga telah sadar dan berusaha membuat jamban. Atik juga menjadi pencetus arisan jamban yang baru pertama kali dilakukan di kampungnya.

17 November ditetapkan sebagai hari Jamban. Kita tahu bahwa jamban adalah penting sehingga keberadaan jamban mutlak menjadi kebutuhan pokok. Kebersihannya menjadi nomor satu. Kebersihan jamban mencegah penyakit jangka pendek maupun jangka panjang. Kiranya semakin banyak warga yang sadar akan pentingnya jamban. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar