Yogyakarta. Sekitar pertengahan tahun 2012 yang lalu, salah satu isu yang dibahas dalam lingkungan legislatif dan beberapa kelompok aktifis mahasiswa adalah tentang rencana kenaikan harga premium dan solar. Rencana ini memicu reaksi di berbagai daerah. Mahasiswa di Medan, Jakarta, Yogyakarta, Makasar melakukan demo. Aspirasi yang disuarakan adalah menolak rencana kenaikan harga BBM.
Disadari atau tidak, isu tentang BBM memang menimbulkan polemik. Pemerintah menilai, subsidi untuk BBM sudah terlalu memberatkan APBN. Besarannya sudah mencapai ratusan trilyun rupiah. Maka, subsidi harus dikurangi agar tidak memberatkan APBN. Sementara, beberapa orang yang tidak setuju merasakan, bahwa tanah air ini kaya akan minyak. Mereka menyebut Indonesia sebagai penghasil minyak dan harga BBM seharusnya murah.
Rencana kenaikan harga BBM ini kembali diagendakan pada Juni 2013 ini. 17 juni 2013, DPR RI kembali bersidang untuk memutuskan bantuan langsung kepada masyarakat. Bantuan itu berupa uang tunai kepada keluarga yang tidak mampu. Demonstrasi mahasiswa pun dilakukan untuk menolak kenaikan BBM.
Mahasiswa
pada akhirnya punya kreatifitas untuk memanfaatkan energi yang ada.
Mahasiswa-mahasiswa dari Yogyakarta ini adalah salah satu kelompok dari sekian
banyak orang yang mempunyai kepedulian kepada pemanfaatan energi alternatif. Di
Yogyakarta ada sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Stube-HEMAT
Yogyakarta. Bersama dengan komunitas lain mengasah kemampuan mengembangkan
kreasi untuk memanfaatkan energi yang ada. Kiranya usaha
untuk mengembangkan energi terbarukan beserta konservasi energi ini kian mantap
dan semakin maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar